PENTING NYA PENGELOLAAN
DAN PEMANFAATAN LIMBAH BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Alam merupakan anugrah dari Yang Maha Pencipta kepada kita umat
manusia dan seluruh makhlukNya di bumi ini. Lingkungan merupakan bagian dari pada
alam dan saling bersinergi dengan makhluk hidup lainnya di bumi ini agar
kelestariannya tetap terjaga demi kelangsungan hidup makhluk hidup di masa
mendatang.Manusia sebagai makhluk yang berakal mempunyai tanggung jawab yang
sangat berat dalam hal ini. Perlakuan manusia terhadap lingkungan disebut
dengan etika lingkungan. Etika lingkungan merupakan peraturan yang mengatur
manusia dalam memperlakukan lingkungan dengan bijaksana, bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Tugas manusia tidak akan terasa
memberatkan jika semua bersinergi untuk mencapai satu tujuan.
Sampah dan limbah rumah tangga maupun industri
rumah tangga dan juga industri-industri dalam skala besar yang dikelola secara
asal-asalan tidak sistematis, mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan
yang mungkin awalnya kita anggap biasa saja, tidak kita sadari dapat
menimbulkan dampak lingkungan yang sangat mengerikan bagi semua makhluk hidup
yang tinggal disekitarnya. Berbagai macam produk tekhnologi modern saat ini
banyak yang tidak ramah lingkungan. Akan tetapi sebagian para prosdusen
tersebut, yang mengetahui bahwa produknya diketahui tidak ramah lingkungan
tidak mau menarik atau mengganti produknya karena mereka takut akan menderita
kerugian yang besar. Hal ini merupakan rasa egoisme produsen yang menginginkan keuntungan
besar dari hasil produknya tanpa peduli dampak lingkungan yang merugikan orang
banyak dan makhluk hidup lainnya.
Masyarakat secara umum tidak menyadari bahwa
pembuangan limbah sembarangan dapat merusak lingkungan, khususnya adalah
sungai. Desa kali kidang, Kecamatan Sokaraja pada era tahun 1990-an
dikenal dengan sungai yang jernih serta terdapat banyak ikan yang hidup di
dalamnya. Masuk kedalam era 2000-an, perajin tahu mulai tumbuh pesat di desa
ini dan sampai dengan saat ini kondisi sungai sudah jauh berubah, terlihat
memprihatin kan. Kotor, bau,dan tidak ada lagi ikan yang dapat hidup disungai
tersebut. Sumber limbah Industri tahu pada umumnya seperti yang sudah
dikemukaan diawal dibagi menjadi 2 (dua) bentuk limbah, yaitu limbah padat dan
limbah cair.
Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa
kotoran hasil pembersihan kedelai (batu, tanah , kulit kedelai , dan benda
padat lain yang menempel pada kedelai ) dan sisa saringan bubur kedelai yang
disebut dengan ampas tahu. Limbah padat yang berupa kotoran berasal dari proses
awal ( pencucian ) bahan baku kedelai dan umumnya limbah padat yang terjadi
tidak begitu banyak ( 0,3 % dari bahan baku kedelai). Sedangkan limbah padat
yang berupa ampas tahu terjadi pada proses penyaringan bubur kedelai. Ampas
tahu yang terbentuk besarannta berkisar antara 25-35% dari produk tahu yang
dihasilkan.
Proses pembuatan tahu selain menghasilkan limbah
padat juga menghasilkan limbah cair. Limbah cair pada proses produksi tahu
berasal dari proses perendaman , pencucian kedelai , pencuciam peralatan proses
produksi tahu,penyaringan dan pengepresan/pencetakan tahu. Sebagian basar
limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang
terpisah dari gumpalan tahu yang disebut dengan air dadih (whey). Cairan ini
mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini
lebih terlihat dampaknya secara langsung, karena limbah cair ini menghasilkan
bau busuk dan juga menyebabkan pencemaran lingkungan. Banyak dampak yang timbul
akibat limbah cair dari produksi tahu. beberapa contoh dari dampak limbah cair
ini adalah Penyumbang gas rumah kaca.
Oleh karena itu,
perlu adanya pengelolaan limbah agar sejumlah permasalahan dapat teratasi.
Dilihat dalam konteks lingkungan atau yang lebih luas, selain masalah limbah,
Indonesia juga memiliki masalah energi yang juga menjadi masalah yang juga
harus ada solusinya. Energi Indonesia yang masih sangat bergntung pada sumber
energi tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil yang juga mengeluarkan emisi
gas rumah kaca. Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian ESDM pada tahun 2009
rata-rata produksi minyak bumi dan kondesat sebesar 963.269 barel perhari
(bph), sedangkan menurut laporan BP Migas produksi minyak secara nasional pada
tahun 2010 hanya naik pada kisaran 965.000 bph. Artinya terdapat angka kenaikan
hanya 1.731 bph. Selain itu pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri,
dan informasi memicu peningkatan kebutuhan masyarakat akan energi. Ketimpangan
antara tingkat produksi dan konsumsi energi tersebut berakibat pada terjadinya
indikasi krisis energi skala nasional. Produksi energi nasional yang masih
bertumpu pada penggunaan minyak bumi membuktikan bahwa sumber energi masih
sangat didominasi oleh sumber-sumber yang tidak terbarukan serta cenderung
menambah emisi karbon. Untuk itu perlu lebih dikembangkan sumber energi yang
terbarukan dan bersifat ramah lingkungan serta mampu mengurangi emisigas
karbon.
Menurut Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan
terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap
permasalahan dan pengendalian. Upaya
pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada pun
penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku
mutu lingkungan, pengawasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya
mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan
upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan :
1. Mengatur sistem
pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan
2. Menempatkan industri
atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk
3. Melakukan pengawasan
atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang
berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
4. Melakukan penghijauan.
5. Memberikan sanksi atau
hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
6. Melakukan penyuluhan dan
pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan
manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.
Berikut ini Cara Pengolahan Limbah yang bisa dilakukan :
1) Sampah Organik
a. Makanan Ternak
Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi, unggas.Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi), daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya peternakan. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik tadi bercampur dengan sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang dapat terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut.
Pengkomposan
merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha mendapatkan bahan-bahan
kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar
mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi
bahan-bahan anorganik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme
yang berperan dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, khamir, juga
insekta dan cacing. Agar pertumbuhan mikroorganisme optimum, maka diperlukan
beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang dari berbagai komponen
karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara (tidak terlalu basah dan tidak
terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi baik).
Sistem
pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal.
- Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal.
- Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.
c. Biogas
Para
petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah satu cara
peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak.
Dewasa ini banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah.
Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan
dari proses pembusukan sampah organik atau campuran dari keduanya. secara garis
besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencapur sampah-sampah organik dengan
air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya dibiarkan
selama kurang lebih 2 (dua) minggu.
Sampah yang dibuat biogas ini
mempunyai kelebihan antara lain:
- Mengurangi jumlah sampah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
- Mengurangi jumlah sampah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
2) Sampah Anorganik
Sampah
anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA
sebaiknya dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada
kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang.
a. Daur
Ulang
Berbicara
mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui jenis sampah yang
dapat didaur ulang.
Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:
- Sampah plastik.
- Sampah logam
- Sampah kertas
- Sampah kaca.
Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:
- Sampah plastik.
- Sampah logam
- Sampah kertas
- Sampah kaca.
b.
Sanitary Landfill
Ini
merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi
yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian sampah
dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara ini akan
menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat sampah tersebut dilengkapi
dengan sistem saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair
sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke
lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk
mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu :
- Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.
- Memerlukan lahan yang luas.
- Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan.
- Aspek sosial harus mendapat perhatian.
- Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.
- Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
- Memerlukan pemantauan yang terus menerus.
- Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.
- Memerlukan lahan yang luas.
- Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan.
- Aspek sosial harus mendapat perhatian.
- Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.
- Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
- Memerlukan pemantauan yang terus menerus.
c. Pembakaran
Cara
ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan
usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat
misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.
Sampah padat dibakar di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan
residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat
mencapai 70%. Cara ini lebih relatif mahal dibanding dengan sanitary lanfill,
yaitu sekitar 3 x lipatnya.
Kelebihan sistem pembakaran ini adalah :
Kelebihan sistem pembakaran ini adalah :
- Mudah dan tidak
membutuhkan usaha keras
- Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dibanding sanitary landfill.
- Membutuhkan lahan yang relatif kecil
- Dapat dibangun di dekat lokasi industri.
- Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.
- Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan pencairan logam.
- Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dibanding sanitary landfill.
- Membutuhkan lahan yang relatif kecil
- Dapat dibangun di dekat lokasi industri.
- Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.
- Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan pencairan logam.
Limbah padat dan cair saat ini masih banyak menimbulkan
masalah dan kerugian, baik kerugian dengan rusaknya lingkungan maupun kerugian dalam hal sosial yang lainnya.
Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk memecahkan masalah ini . Sedangkan untuk limbah cair dapat diatasi dengan mengelola limbah cair untuk
dijadikan biogas sebagai sumber energi untuk mewujudkan energy yang baik . Penulis berharap semoga hal ini dapat dijadikan
sebagai introspeksi bagi kita semua terutama bagi Mahasiswa/i. Karena
sesungguhnya potensi Mahasiswa/i dalam mengatasi atau memberi solusi bagi
permasalahan yang ada di masyarakat sangat besar. Oleh karena itu para
mahasiwa/I janganlah berdiam diri, berpangku tangan menjadi penonton saja dan
bersikap pasif terhadap kondisi permasalahan masyarakat, karena kita sebagai
pelajar merupakan bagian dari masyarakat juga.
Assalammualaikum ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar