Jumat, 20 Februari 2015

Prospek Kerja Teknik Lingkungan

 Apa saja Prospek Kerja Teknik Lingkungan ?

            Anda tahu kemana prospek kerja Sarjana Teknik Lingkungan (TL)? jika anda masih belum tahu banyak tentang kemana lulusan Teknik Lingkungan nantinya, saya akan mengupas informasi sesuai dengan apa yang saya ketahui selagi menjadi mahasiswa tingkat akhir di tahun 2013.
Di Indonesia banyak perguruan tinggi negeri yang menyediakan program jurusan Teknik Lingkungan. Berikut beberapa jurusan teknik lingkungan di perguruan tinggi favorit Indonesia :






          
          Dari keempat PTN favorit diatas juga tidak menutup kemungkinan dari Universitas lain juga memiliki kesempatan yang sama, dalam menciptakan peluang bagi sarjana yang lulus untuk mencari pekerjaan. Tapi faktanya tidak dapat dipungkiri, bahwa lulusan PTN favorit lebih didahulukan untuk mendapatkan pekerjaan dibanding lulusan dari PTN biasa. Didasarkan pada ikatan alumni yang sangat kuat, juga PTN favorit sudah memiliki level yang benar-benar diakui dan telah teruji dilapangan. 

           Jaringan atau networking yang dibangun sejak berada dibangku perkuliahan merupakan modal awal untuk dimanfaatkan ketika lulus nanti. Tapi ketika kita berada di Universitas selain keempat diatas, kita masih punya peluang yang sangat besar juga, asalkan kita memang meningkatkan diri, mengembangkan diri dalam hal practice dan soft skill. Ingat bahwa manusia memiliki peluang yang sama untuk sukses, yang membedakan adalah apakah manusia itu mau merubah velue dalam dirinya yang membuat ia berbeda dengan manusia lainnya, sehingga ia pantas terpilih, pantas menjadi orang sukses dikemudian hari.

       Teknik Lingkungan merupakan jurusan yang sangat prospektif sekali di Indonesia, kenapa demikian? Indonesia saat ini sedang membangun yang bertemakan ramah lingkungan, oleh sebab itu peran sarjana teknik lingkungan sangat dibutuhkan sekali. Nih, saya tampilkan beberapa pekerjaan yang dituju oleh para sarjana teknik lingkungan :
  1. Konsultan Lingkungan
  2. Kementrian Lingkungan Hidup, Pejabat LH tingkat Provinsi dan Kabupaten
  3. Pertambangan
  4. Perminyakan
  5. Seluruh PT. yang eksploitasi energi
  6. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  7. Pembangunan TPS dan TPA
  8. Menggarap beberapa proyek2 penting, level nasional, provinsi, dan kabupaten
  9. Perusahaan konstruksi
  10. Pengawas kondisi lignkungan air, udara, darat
  11. Pembangunan bangunan air, seperti saluran irigasi, DAM, dan lainnya
  12. Surveyor Developing
  13. Ahli pakar Lingkungan di suatu perusahaan makanan, atau produk kebutuhan manusia
  14. Dosen
  15. Greenpreneurship
  16. dan masih banyak lagi pekerjaan yang membutuhkan tenaga teknik lingkungan

          Nah, kesimpulannya, salah besar apabila ada yang mengira bahwa jurusan teknik lingkungan lebih banyak mempelajari biologi. Pada kenyataannya, Fisika dan Matematika berperan 45% dari seluruh materi yang diajarkan. Namun, kreativitas tetap dituntut disini, bagaimana caranya mendesain suatu unit, alat atau sistem untuk karateristik daerah dan limbah tertentu agar tidak membahayakan lingkungan dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas. Harapannya, lulusan teknik lingkungan dapat menciptakan keseimbangan antara produksi barang kebutuhan manusia yang bernilai optimal, dan limbah yang tidak akan mebahayakan lingkungan dan tidak mengancam keselamatan manusia.Mahasiswa teknik lingkungan belajar untuk memperhatikan sesuatu yang justru orang lain abaikan. Karena sesungguhnya apa yang terabaikan bisa jadi adalah hal yang patut untuk diperhatikan, seperti limbah.
           Banyak perusahaan di Indonesia yang sangat membutuhkan tenaga sarjana teknik lingkungan. Mulai saat ini, buat teman-teman SMA yang masih binggung mau ambil jurusan apa, jurusan teknik lingkungan sudah sedikit saya jabarkan, Saya senang bisa membantu berbagi seperti ini, semoga dapat menjadi pertimbangan selanjutnya buat kalian.

           Semoga pembaca semakin paham dan mengerti seperti apa itu jurusan teknik lingkungan, terutama untuk adik-adik SMA yang berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ingat, jangan sampai salah pengertian tentang jurusan ini ya! Semoga bermanfaat :)


Untuk lebih jelas silahkan lihat video dibawah ini : 


Tunggu postingan selanjutnya .... 

Referensi informasi tambahan tentang teknik lingkungan:
[http://goodpriy.blogspot.com/2013/04/prospek-kerja-teknik-lingkungan-di.html]
[http://ghozifaiz.blogspot.com/2012/02/peluang-kerja-teknik-lingkungan.html]



NB : Posting ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

Salah Satu Jurusan Terbaik di Indonesia

Apa itu Teknik Lingkungan ?


   
     
           Apa sih jurusan teknik lingkungan? Kok banyak ceweknya sih? Mirip sama jurusan kesehatan masyarakat ya? Banyak biologinya?

         Teknik Lingkungan adalah bidang keilmuan yang MEMPELAJARI TINDAKAN KURATIF DAN PREVENTIF UNTUK MENYELAMATKAN LINGKUNGAN HIDUP berupa air, tanah, udara dan kesehatan lingkungan melalui pendekatan rekayasa teknik. Tugas seorang insinyur Teknik Lingkungan tentunya menyederhanakan permasalahan yang ada dan menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.Teknik lingkungan pada awalnya bernama ‘Teknik Penyehatan’, lalu berganti nama menjadi Teknik Lingkungan. Institusi yang pertama kali mengadakan jurusan teknik lingkungan di kampusnya adalah ITB. Makanya ITB disebut-sebut punya jurusan teknik lingkungan terbaik se-Indonesia. Tapi tidak hanya itu, ada juga STTL (Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan) di Jogja, adalah sekolah tinggi ilmu teknik lingkungan pertama di Indonesia. Lalu ada ITS, UNDIP, UI, Bakrie, Universitas Pasundan, UII Jogja, UPN Jogja, dan lain-lain. Ada juga Ilmu dan Teknologi Lingkungan di UNAIR, silabusnya tidak jauh berbeda dengan Teknik Lingkungan dan 60% kurikulumnya disesuaikan dengan silabus jurusan teknik lingkungan se-Indonesia. Namun jurusan ini berada di bawah departemen Biologi.
          Pada tanggal 10 Oktober 1962, lahirlah Departemen Teknik Penyehatan ITB di bawah naungan Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan. Sebagai yang pertama di Indonesia, lahirnya Departemen Teknik Penyehatan ITB tahun 1962 ini merupakan tonggak resmi berdirinya pendidikan tinggi Teknik Lingkungan (TL) pertama di Indonesia.Tahun 1983, ITS membuka program studi Teknik Penyehatan Strata-1 lalu dikembangkan menjadi Jurusan Teknik Lingkungan yang diresmikan oleh Dirjen DIKTI tahun 1996. Pada tanggal 5 Juni 1985 didirikanlah Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “Yayasan Lingkungan Hidup” disingkat STTL “YLH” berkedudukan di Yogyakarta yang merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mengelola kegiatan pembelajaran untuk Program Studi Teknik Lingkungan. Adalah Ir. KRT Tjokrokusumo (Alm.) yang berinisiatif untuk mendirikan perguruan Teknik Lingkungan pertama kali di Indonesia melalui Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta.Selanjutnya pada tahun ajaran 1996/1997 Universitas Andalas membuka Program Studi Teknik Lingkungan yang pada awalnya berada di bawah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unand, yang mulai diresmikan pembukaannya melalui Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 454/DIKTI/Kep./1996 tanggal 9 September 1996. Pada tahun ajaran 1996/1997, mulai menerima mahasiswa baru pertama kali sebanyak 25 orang melalui penyeleksian dari Jurusan Teknik Sipil. Mulai tahun akademik 1997 menerima mahasiswa melalui jalur UMPTN dan PMDK sebanyak 40 orang per tahun dengan jenjang pendidikan S1.
           Saat ini ada beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, antara lain: Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Riau, Universitas Mulawarman,Universitas Sumatera Utara dan UNMUL Samarinda.
          Sedangkan perguruan tinggi swasta di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, adalah:
1.     Universitas Islam Indonesia
2.     Universitas Islam Sultan Agung / UNISSULA
3.     Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta(STTL YLH)
4.     Universitas Winaya Mukti(dulu ATPU/STTPU)
5.     Institut Teknologi Nasional Bandung
6.     Institut Teknologi Nasional Malang
7.     ITA (Institut Teknologi Adityawarman) (sekarang Universitas Kebangsaan)
8.     Universitas Pasundan
9.     Universitas Trisakti
10. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta;
11. Universitas Batanghari JAMBI.
12. Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
13. Universitas Bakrie, Jakarta 
14. Universitas Airlangga
15.Universitas Sumatera Utara
           Teknik Lingkungan sebenarnya relatif baru di bidang keprofesian, namun dengan sejarah terbentuknya yang cukup panjang. Gelar, atau titel "Insinyur Lingkungan" atau "Sarjana Teknik Lingkungan" sebenarnya tidak pernah ada hingga tahun 1960 di US, ketika saat itu beberapa program akademik di bidang teknik (engineering) dan kesehatan masyarakat (public health) mencoba untuk berekspansi ruang lingkup studi mereka, dengan tujuan mendapatkan titel yang lebih spesifik menyesuaikan dengan program studi, pelajaran dan material yang ada. Diharapkan perbedaan antara Insinyur Lingkungan (Environmental Engineer) dengan Insinyur Kesehatan Masyarakat (Public Health Expert) serta dengan cabang teknik lain dapat menjadi jelas.
            Bagaimanapun juga, teknik lingkungan tidak dapat dipisahkan dari akar sejarahnya, ketika sebenarnya akar dari teknik lingkungan itu melibatkan banyak bidang keilmuan yang lain, sebut saja, teknik sipil, kesehatan masyarakat, ekologi, kimia, serta biologi, geologi dan teknik mekanik, 3 terakhir yang disebut dalam beberapa hal keteknik lingkungan dapat dimasukkan. Di US, meteorologi dikenal juga sebagai salah satu faktor akar dari teknik lingkungan. Walaupun demikian, teknik sipil dan teknik kimia secara luas diakui sebagai unsur pembentuk teknik lingkungan.
            Jika diperhatikan di beberapa negara, seperti US, negara-negara Eropa, seringkali teknik lingkungan terletak di bawah bagian teknik sipil, yang mana materi perkuliahannya adalah kombinasi bidang sipil yang bergerak di bidang lingkungan. Jepang, Taiwan atau Malaysia, adalah contoh negara yang seringkali teknik lingkungan berada di bawah bidang teknik kimia. Ini terkait dengan beberapa aspek dalam teknik lingkungan yang juga mempelajari reaksi-reaksi kimia, struktur, proses, kimia lingkungan serta berkaitan dengan kimia air.
             Di Indonesia, ambil contoh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurusan Teknik Lingkungan berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Walaupun materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil, namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perenanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan, selain juga karena faktor adanya Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga.
            Jurusan Teknik Lingkungan sendiri kini berada di bawah Fakultas Teknik, di beberapa institusi jurusan ini diletakkan dibawah departemen Teknik Sipil dan Perencanaan, jadi jurusan teknik lingkungan memang berkaitan erat dengan jurusan teknik sipil (terutama dalam teknik peracangan fasilitas, seperti ilmu ukur tanah, perhitungan beban beton, mekanika fluida, dsb), dan jurusan teknik planologi (terutama dalam teknik perancangan fasilitas kota, seperti pengaturan tata letak fasilitas kota, peta administrasi daerah, data statistik dan kependudukan, peraturan perancangan fasilitas kota dari Kementrian PU, dsb). Kadang jurusan teknik lingkungan juga berkaitan dengan jurusan teknik kimia (dalam hal pengolahan limbah, seperti pengomposan, alat pengelolaan dan pengolahan sampah atau limbah) Pada dasarnya, ilmu-ilmu yang dipelajari di jurusan teknik lingkungan sangat berkaitan erat dengan kesehatan. Singkatnya, di teknik lingkungan, mahasiswa akan belajar bagaimana caranya untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan lingkungan dengan pendekatan teknik. Jadi, ibaratnya ilmu-ilmu jurusan teknik lingkungan ini adalah ‘perisai’ bagi kesehatan masyarakat, sedangkan ilmu-ilmu jurusan kedokteran/keperawatan adalah ‘obat’ bagi kesehatan masyarakat. Serunya, hampir semua industri membutuhkan ilmu teknik lingkungan, apalagi sekarang peraturan perundang-undangan tentang lingkungan semakin diperketat. Bahkan institusi pemerintahan pun banyak membutuhkan lulusan teknik lingkungan. Nah, apa saja yang bakal dipelajari oleh mahasiswa teknik lingkungan? Berikut ini infonya : 

1. Belajar Pencegahan Produksi Limbah

             Limbah diproduksi dari kegiatan produksi, seperti sisa-sisa bahan bakar, sisa bahan baku, dan hasil produksi yang gagal. Di teknik lingkungan, dipelajari bagaimana caranya meminimisasi produksi limbah dan memaksimalkan kualitas produk. Caranya, mulai dari pembuatan chart atau diagram alir tentang kegiatan dan bahan apa saja yang digunakan dalam proses produksi, beserta jumlah dan dampaknya bagi proses produksi dan lingkungan. Dari diagram itu dianalisa aspek apa yang dapat dirubah agar produksi limbah berkurang. Bisa juga dengan menganalisis limbah apa saja yang masih bisa dijadikan bahan baku produksi, sehingga jumlah limbah berkurang.

2. Belajar Pengelolaan Limbah
           
              Limbah yang dihasilkan, tidak bisa langsung dibuang begitu saja. Limbah harus dikelola dengan baik. Dikelola disini maksudnya, diletakkan di wadah yang sesuai (dengan karateristik bak yang aman dan tidak akan rusak dan merusak lingkungan bila dituangkan limbah ke dalamnya), peletakan wadah harus ditempat yang sesuai (maksudnya tidak akan mengganggu jalannya proses produksi), pengangkutan dan pengaliran limbah harus sesuai dan tepat (maksudnya dialirkan dengan media yang baik dan tidak mudah rusak jika kontak dengan limbah korosif), manajemen pengelolaan limbah harus baik (meliputi pada jam berapa limbah dikelola, berapa jumlah pekerja, dsb). Pengelolaan limbah hanya sebatas waktu dimana saat limbah selesai diproduksi sampai waktu dimana saat limbah harus diolah, dan waktu dimana saat limbah harus dibuang.

3. Belajar Proses Pengolahan Limbah

             Sampah ada untuk dibuang. Eitts, buat mahasiswa teknik lingkungan itu adalah pemikiran yang sangat kuno. Sebelum dibuang, limbah atau sampah harus diolah terlebih dahulu. Terutama sampah dan limbah hasil produksi suatu industri. Kenapa diutamakan dari industri? Umumnya limbah industri lebih berbahaya daripada limbah domestik (rumahan) yang umumnya hanya sampah sisa sayur, bungkus makanan, dan kotoran manusia. Limbah industri berbahaya karena kandungannya yang memiliki nilai resiko tinggi apabila dibuang langsung ke lingkungan. Misalnya, limbah dari industri pembuatan batu baterai mengandung bahan kimia beracun (asam sulfat), kalau dibuang langsung ke sungai dampaknya bisa membahayakan komposisi didalamnya, seperti kualitas air. Apabila airnya digunakan sebagai sumber irigasi, bisa membahayakan kualitas tanaman dan tanah yang terkena aliran air tersebut. Seperti pada kasus Minamata di Jepang, karena air sungai yang terkontaminasi Raksa. Coba saja di googling.
Di bagian ini, mahasiswa akan belajar banyaaaak sekali alat-alat yang biasa digunakan oleh industri baik dalam maupun luar negeri untuk mengolah limbah sesuai dengan karateristik limbah yang dihasilkan. Tidak hanya itu, kita juga akan belajar bagaimana mendesain alat dan unit pengolahan limbah tersebut, untuk menghasilkan limbah yang aman dibuang ke sungai.

4. Belajar Mengolah Air
             
              Mungkin teman-teman pernah mengetahui tentang sistem pengolahan air sederhana yang menggunakan ijuk dan krikil? Nah, di jurusan teknik lingkungan hal itu akan dipelajari lebih lanjut. Air yang kita konsumsi sehari-hari dari kemasan botolan atau PDAM pasti telah melalui proses pengolahan yang paaaaanjang. Sumber air apa yang akan dipilih pun dipertimbangkan, mulai dari kandungan Fe, Mg, Mn, Ca, dsb di dalam air tersebut, kandungan oksigen terlarut, kandungan patogen didalamnya, kekeruhan air, kesadahan air, hingga kandungan garam dalam air. Semuanya diteliti hingga didapat angka-angka yang kongkrit. Umumnya sumber air yang dipilih adalah air tawar, seperti air sungai. Kenapa? Karena air tawar lebih mudah untuk diolah dan kadar garamnya sangat rendah.
               Nah, setelah dipilih sumber air yang tepat, mulailah proses mendesain bangunan pengolahan air. Eits, apa itu? Bagi teman-teman yang ingin bekerja di PDAM ilmu ini sangat penting lho. Bangunan pengolah air adalah sebuah bangunan dalam satu komplek, dimana terdapat unit dan alat untuk mengolah air dari air yang tidak layak minum, menjadi air yang layak minum, atau minimal dapat dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.
Ada banyak unit yang dipelajari, misalnya seperti unit penyaringan, koagulasi (pembubuhan aluminium sulfat untuk mengikat koloid atau partikel kecil), flokulasi (pengadukan air untuk mengoptimalkan pengikatan koloid), sedimentasi (pengendapan partikel koloid), filtrasi (penyaringan air dengan pasir dan kerikil), aerasi (penambahan oksigen ke dalam air dan pengurangan kandungan Fe), desinfeksi (pemberian desinfeksi untuk membunuh patogen).
Sebenarnya unit-unit ini juga ada beberapa di rumah sakit dan hotel. Namun unit yang ada dalam ukuran yang kecil dan portable karena kebutuhan airnya yang lebih sedikit dibandingkan PDAM yang harus mengolah air untuk dikonsumsi jutaan orang.
Setelah air bersih selesai diolah, air-air tersebut kemudian dialirkan sampai ke rumah warga. Nah, ini juga butuh ilmu khusus, namanya Sistem Penyediaan Air Minum. Berapa panjang pipa yang dibutuhkan, berapa jumlah belokan yang ada, berapa jumlah rumah yang butuh pelayanan, berapa debit air setiap harinya, berapa diameter pipa yang dibutuhkan, berapa jumlah sambungan pipa yang dibutuhkan, hingga berapa uang yang dikeluarkan, semua dihitung serinci-rincinga bahkan perlu dibuat skenario pengalirannya dengan software khusus.

5. Belajar Merancang TPA
                
               Eh, TPA? Tempat Pembuangan Akhir? Yup, nama yang tidak asing didengar mungkin adalah ‘Bantar Gebang’, sebuah TPA maha besar yang ada di bilangan kota Bekasi. Mahasiswa teknik lingkungan harus belajar untuk membuat TPA. Tempat pembuangan sampah tidak boleh sembarangan loh, harus baik, benar, dan tidak membahayakan lingkungan. Banyak metode-metode khusus yang dipelajari dalam perancangan TPA. Misalnya, seperti di Amerika, sampah ditimbun dalam tanah yang telah dilapisi lapisan waterproof, lalu tanah timbunan ditanami rumput atau tanaman lain hingga menjadi bukit. Bukit ini bisa menjadi sarana rekreasi edukatif. TPA semacam inilah yang sebenarnya diharapkan oleh pemerintah untuk diwujudkan.
              Di TPA sendiri juga ada pengolahan dan pengelolaannya. Sampah-sampah yang telah dihasilkan dikelola, dipilah, dan dicacah. Setelah itu diolah dengan treatmentkhusus sesuai dengan karateristik sampah. Misalnya, sampah organik bisa diolah agar dihasilkan gas metana. Gas metana ini kemudian bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar atau bahan kompor gas. Bisa juga pengolahan sampah menjadi pupuk. Pupuk bisa dijual kembali ke masyarakat. Artinya, sampah tidak terus menumpuk tetapi juga bisa dimanfaatkan kembali.
Dalam perancangan TPA juga diperhitungkan lho, lama waktu penguraian sampah. Jadi, desain pengelolaan dan pengolahannya juga diperhitungkan.

6. Belajar Merancang Sistem Plumbing

              Plumbing, apaan tuh? Sistem plumbing secara umum adalah sistem perpipaan. Dalam sistem itu meliputi reservoir (tandon air), pompa, pipa, watercloseturinoir,lavatory (wastafel), faucet (kran air), showerfloor drain (saluran air buangan di kamar mandi), hingga septic tank. Utilitas semacam itu tidak sembarangan didesain loh. Perlu perhitungan dan perancangan yang baik, mulai dari berapa jumlah air yang dibutuhkan dalam suatu rumah atau gedung tersebut, berapa ukuran tandon yang dibutuhkan, berapa panjang dan diameter pipa yang dibutuhkan, berapa daya pompa, berapa banyak water closeturinoir, wastafel, faucet yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan, hingga berapa ukuran septic tank berdasarkan rentang waktu pengurasan dan kebutuhan.
              Belajar sistem plumbing tidak hanya itu, dalam sistem ini juga dipelajari bagaimana mengalirkan air kotor yang berasal dari kamar mandi. Misalnya, air kotor yang mengalir dari water closet dan urinoir harus dialirkan ke septic tank karena buangannya berupa black water (air yang tidak bisa digunakan lagi), sedangkan air kotor yang mengalir dari floor drain harus dialirkan ke drainase (got) karena buangannya berupa grey water (ada kemungkinan bisa diolah dan digunakan lagi).

7. Belajar Merancang Sistem Drainase

              Drainase adalah bahasa kerennya saluran air, atau biasan kita sebut ‘got’. Drainase dirancang untuk mengalirkan air hujan, jadi seharusnya memang tidak boleh membuang sampah ke drainase, akibatnya malah banjir. Padahal drainase dibuat untuk menghindari banjir dengan cara menjadi media atau wadah mengalirkan air hujan yang jatuh ke badan jalan atau permukaan tanah.
Perancangan drainase didasarkan besarnya curah hujan pada daerah tersebut, luas area yang dilayani, dan tata guna lahan area tersebut. jadi, sebenarnya ukuran, panjang, dan dimensi drainase tidak dirancang sembarang loh.


8. Belajar Hukum Lingkungan

               Kata siapa pelajaran hukum cuma dipelajari oleh mahasiswa jurusan hukum? Mahasiswa teknik lingkungan juga belajar hukum lho, khususnya hukum lingkungan. Indonesia, melalui Departemen Lingkungan Hidup mengeluarkan undang-undang tentang lingkungan, batasan pembuangan limbah, dan standar baku mutu limbah yang bisa dibuang langsung ke lingkungan.

9. Belajar Sistem Manajemen Keselaman, Kesehatan Kerja (SMK3)

              Ini juga sebenarnya dipelajari di jurusan kesehatan masyarakat loh, dan mahasiswa teknik lingkungan juga mempelajarinya. Makannya dalam dunia pekerjaan lulusan teknik lingkungan seringkali masuk ke bagian HSE (Health, Safety, and Environment). SMK3 adalah sistem yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam kerja dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan. Karena tahu tidak, dampaknya bila seorang pekerja mengalami kecelakaan dalam kerja akibat kelalaian dan kecerobohan, bukan hanya uang yang harus dikeluarkan si perusahaan untuk membiayai, namun juga dampak kekurangan tenaga kerja (apalagi kalau si korban memegang peran penting), kerusakan jaringan komunikasi antar tenaga kerja, terhambatnya waktu produksi, dan berbagai dampak jangka panjang lainnya yang merugikan pihak korban dan perusahaan.
             Teman-teman pernah melihat pekerja kontraktor memakai topi lapangan dan sepatu lapangan? Nah itu adalah salah satu bagian dari prosedur SMK3. Lambang SMK3 sendiri adalah tanda “+” dan lambang gerigi berwarna hijau. Ada yang pernah melihat? Itulah yang dipelajari ketika menjadi mahasiswa teknik lingkungan. 
              Penjabaran diatas adalah gambaran umumnya saja. Sedangkan detail pelajaran apa saja yang dipelajari oleh mahasiswa teknik lingkungan, setiap universitas memiliki kurikulumnya masing-masing, namun pada dasarnya semuanya sama. Oh ya, di jurusan teknik lingkungan, tidak hanya pelajaran dasar Fisika dan Matematika saja yang berperan penting, namun juga Geografi, Kimia, Biologi, Sosiologi, dan Ekonomi. Walau semuanya tidak dipejari secara mendetail, namun beberapa potongan materi tersebut bisa saja nyempil di salah satu mata kuliah jurusan teknik lingkungan.

Untuk lebih Jelasnya, dapat dilihat pada video dibawah ini : 





 Tunggu postingan selanjutnya :) .....

Referensi :  [http://Akbarsyahid11@gmail.com/2012/ITB]

                  http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_lingkungan


NB : Tugas ini dibuat untuk memenuhi Tugas kuliah 



Pilihan Masa Depan

MENUJU SUKSES

“SELAMAT, ANDA DINYATAKAN LULUS JALUR SNMPTN 2014  DI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”
Entah apa kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku saat itu, saat membuka pengumuman SNMPTN 28 Mei lalu. Bahagia, haru, tapi juga bingung karena aku sendiri tak begitu tahu apa sebenarnya yang dipelajari di Prodi Teknik Lingkungan.
Di satu sisi, aku bahagia karena perjuanganku belajar keras selama 3 tahun di SMA berbuah manis, aku lulus jalur undangan tanpa harus berkutat lagi dengan soal- soal SBMPTN yang memusingkan kepala. Di sisi lain, aku juga bingung karena jurusan ini bertentangan dengan minatku, lagi pula aku ‘buta’ tentang teknik lingkungan.
Minatku yang sesungguhnya adalah di bidang komputer. Sebelum pengumuman SNMPTN yang menyatakan kelulusanku di Teknik Lingkungan keluar, aku sudah lebih dulu dinyatakan lulus di Teknik Komputer salah satu politeknik negeri melalui jalur PMP. Inilah yang sesungguhnya kuinginkan, karena aku ingin mempunyai usaha sendiri di bidang yang berhubungan  dengan computer.
Karena galau, aku meminta saran orang tua, dan mereka menyarankan mengambil jurusan Teknik Lingkungan ini. Ada setitik keraguan dihatiku waktu itu, haruskah kuturuti saran mereka atau kuikuti saja kata hatiku untuk memilih jurusan yang sebenarnya kuinginkan. Kutanyakan lagi ke kakak dan teman-temanku, mereka menyarankan mengambil jurusan yang sesuai dengan hatiku saja, yaitu komputer.
Setelah berpikir matang-matang, kuputuskan untuk mengikuti saran orangtuaku saja. Aku yakin, kata-kata orangtua akan memberi yang terbaik untukku dan perjalananku kedepannya. Dengan mantap, aku memutuskan memilih jurusan ini: Teknik Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Antara cita-cita, Rencana Studi dan Program Studi yang dipilih.
Untukku, ketiga hal itu tidak selalu sejalan. Cita-cita dan rencana studi yang tadinya sudah kurencanakan, pada akhirnya tidak sejalan dengan Program Studi yang kupilih sekarang. Aku yang sangat menyukai dan berharap bisa menempuh studi serta membuka usaha di bidang komputer, kini justru berstatus mahasiswi jurusan Teknik Lingkungan. Awal aku memutuskan memilih Prodi ini, ada keraguan dihatiku tentang seperti apa sebenarnya jurusan ini, setelah tamat mau jadi apa, dan bagaimana prospek kerjanya.
Tapi kini setelah aku memantapkan hati, tak sedikitpun ada penyesalan tentang hal itu. Kuhapus rasa penyesalan itu dengan mengucap syukur, karena banyak orang diluar sana yang ingin, namun tak mampu meraih bangku PTN. Aku bersyukur diberi kesempatan untuk kuliah, didukung oleh orang tua, dan memiliki kesempatan untuk menciptakan masa depan yang cerah dengan pendidikanku kini. Aku berniat bekerja di BLH dan memberi kontribusi nyata bagi lingkungan.
Satu hikmah yang aku dapat dari pengalamanku dalam merebut kursi PTN ini adalah bersyukur. Bersyukur untuk rezeki baik yang aku nikmati, untuk orangtua yang selalu mendukungku hingga kini. Aku bertekad dalam hati bahwa suatu hari nanti, aku akan membalas jerih payah mereka menyekolahkanku dengan satu senyuman bangga ketika aku berhasil menyelesaikan perkuliahanku dan menyandang gelar Sarjana Teknik di belakang namaku. Dan ‘suatu hari nanti’ itu dimulai dari sini, dari langkah pertamaku ditempatku berpijak kini: Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Selamat datang, dunia baruku. Dengan senyuman dan semangat baru, aku siap menghadapimu.

Wietia Musari ^_^



Kamis, 19 Februari 2015

Kemana Limbah mu ?

PENTING NYA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Alam merupakan anugrah dari Yang Maha Pencipta kepada kita umat manusia dan seluruh makhlukNya di bumi ini. Lingkungan merupakan bagian dari pada alam dan saling bersinergi dengan makhluk hidup lainnya di bumi ini agar kelestariannya tetap terjaga demi kelangsungan hidup makhluk hidup di masa mendatang.Manusia sebagai makhluk yang berakal mempunyai tanggung jawab yang sangat berat dalam hal ini. Perlakuan manusia terhadap lingkungan disebut dengan etika lingkungan. Etika lingkungan merupakan peraturan yang mengatur manusia dalam memperlakukan lingkungan dengan bijaksana, bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Tugas manusia tidak akan terasa memberatkan jika semua bersinergi untuk mencapai satu tujuan.
Sampah dan limbah rumah tangga maupun industri rumah tangga dan juga industri-industri dalam skala besar yang dikelola secara asal-asalan tidak sistematis, mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan yang mungkin awalnya kita anggap biasa saja, tidak kita sadari dapat menimbulkan dampak lingkungan yang sangat mengerikan bagi semua makhluk hidup yang tinggal disekitarnya. Berbagai macam produk tekhnologi modern saat ini banyak yang tidak ramah lingkungan. Akan tetapi sebagian para prosdusen tersebut, yang mengetahui bahwa produknya diketahui tidak ramah lingkungan tidak mau menarik atau mengganti produknya karena mereka takut akan menderita kerugian yang besar. Hal ini merupakan rasa egoisme produsen yang menginginkan keuntungan besar dari hasil produknya tanpa peduli dampak lingkungan yang merugikan orang banyak dan makhluk hidup lainnya.
Masyarakat secara umum tidak menyadari bahwa pembuangan limbah sembarangan dapat merusak lingkungan, khususnya adalah sungai. Desa kali kidang, Kecamatan Sokaraja pada era tahun 1990-an dikenal dengan sungai yang jernih serta terdapat banyak ikan yang hidup di dalamnya. Masuk kedalam era 2000-an, perajin tahu mulai tumbuh pesat di desa ini dan sampai dengan saat ini kondisi sungai sudah jauh berubah, terlihat memprihatin kan. Kotor, bau,dan tidak ada lagi ikan yang dapat hidup disungai tersebut. Sumber limbah Industri tahu pada umumnya seperti yang sudah dikemukaan diawal dibagi menjadi 2 (dua) bentuk limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa kotoran hasil pembersihan kedelai (batu, tanah , kulit kedelai , dan benda padat lain yang menempel pada kedelai ) dan sisa saringan bubur kedelai yang disebut dengan ampas tahu. Limbah padat yang berupa kotoran berasal dari proses awal ( pencucian ) bahan baku kedelai dan umumnya limbah padat yang terjadi tidak begitu banyak ( 0,3 % dari bahan baku kedelai). Sedangkan limbah padat yang berupa ampas tahu terjadi pada proses penyaringan bubur kedelai. Ampas tahu yang terbentuk besarannta berkisar antara 25-35% dari produk tahu yang dihasilkan.
Proses pembuatan tahu selain menghasilkan limbah padat juga menghasilkan limbah cair. Limbah cair pada proses produksi tahu berasal dari proses perendaman , pencucian kedelai , pencuciam peralatan proses produksi tahu,penyaringan dan pengepresan/pencetakan tahu. Sebagian basar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut dengan air dadih (whey). Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini lebih terlihat dampaknya secara langsung, karena limbah cair ini menghasilkan bau busuk dan juga menyebabkan pencemaran lingkungan. Banyak dampak yang timbul akibat limbah cair dari produksi tahu. beberapa contoh dari dampak limbah cair ini adalah Penyumbang gas rumah kaca.  
          Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan limbah agar sejumlah permasalahan dapat teratasi. Dilihat dalam konteks lingkungan atau yang lebih luas, selain masalah limbah, Indonesia juga memiliki masalah energi yang juga menjadi masalah yang juga harus ada solusinya. Energi Indonesia yang masih sangat bergntung pada sumber energi tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil yang juga mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian ESDM pada tahun 2009 rata-rata produksi minyak bumi dan kondesat sebesar 963.269 barel perhari (bph), sedangkan menurut laporan BP Migas produksi minyak secara nasional pada tahun 2010 hanya naik pada kisaran 965.000 bph. Artinya terdapat angka kenaikan hanya 1.731 bph. Selain itu pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri, dan informasi memicu peningkatan kebutuhan masyarakat akan energi. Ketimpangan antara tingkat produksi dan konsumsi energi tersebut berakibat pada terjadinya indikasi krisis energi skala nasional. Produksi energi nasional yang masih bertumpu pada penggunaan minyak bumi membuktikan bahwa sumber energi masih sangat didominasi oleh sumber-sumber yang tidak terbarukan serta cenderung menambah emisi karbon. Untuk itu perlu lebih dikembangkan sumber energi yang terbarukan dan bersifat ramah lingkungan serta mampu mengurangi emisigas karbon.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap permasalahan dan  pengendalian. Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengawasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan :

1.     Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan
2.     Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk
3.     Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan.
4.     Melakukan penghijauan.
5.     Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan
6.     Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.

Berikut ini  Cara Pengolahan Limbah yang  bisa dilakukan :
1) Sampah Organik
a. Makanan Ternak

          Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi, unggas.Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi), daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya peternakan. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik tadi bercampur dengan sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang dapat terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut.

b. Komposting
 Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha mendapatkan bahan-bahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, khamir, juga insekta dan cacing. Agar pertumbuhan mikroorganisme optimum, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi baik).
Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal.
- Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.

c. Biogas 
Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah satu cara peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak. Dewasa ini banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah. Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik atau campuran dari keduanya. secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencapur sampah-sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu.
           Sampah yang dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain:
- Mengurangi jumlah sampah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
2) Sampah Anorganik 
Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA sebaiknya dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang.

a.     Daur Ulang 
Berbicara mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui jenis sampah yang dapat didaur ulang.
Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:
- Sampah plastik.
- Sampah logam
- Sampah kertas
- Sampah kaca.

  
b.    Sanitary Landfill
 Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara ini akan menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat sampah tersebut dilengkapi dengan sistem saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu :
- Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.
- Memerlukan lahan yang luas.
- Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan.
- Aspek sosial harus mendapat perhatian.
- Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.
- Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
- Memerlukan pemantauan yang terus menerus.


c.      Pembakaran 
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Sampah padat dibakar di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Cara ini lebih relatif mahal dibanding dengan sanitary lanfill, yaitu sekitar 3 x lipatnya.
Kelebihan sistem pembakaran ini adalah : 
- Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
- Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dibanding sanitary landfill.
- Membutuhkan lahan yang relatif kecil
- Dapat dibangun di dekat lokasi industri.
- Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.
- Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan pencairan logam.
Limbah padat dan cair saat ini masih banyak menimbulkan masalah dan kerugian, baik kerugian dengan rusaknya lingkungan maupun kerugian dalam hal sosial yang lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk memecahkan masalah ini . Sedangkan untuk limbah cair dapat diatasi dengan mengelola limbah cair untuk dijadikan biogas sebagai sumber energi untuk mewujudkan energy yang baik . Penulis berharap semoga hal ini dapat dijadikan sebagai introspeksi bagi kita semua terutama bagi Mahasiswa/i. Karena sesungguhnya potensi Mahasiswa/i dalam mengatasi atau memberi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat sangat besar. Oleh karena itu para mahasiwa/I janganlah berdiam diri, berpangku tangan menjadi penonton saja dan bersikap pasif terhadap kondisi permasalahan masyarakat, karena kita sebagai pelajar merupakan bagian dari masyarakat juga.




Assalammualaikum ^_^