Senin, 20 April 2015

Tokoh Lingkungan

TOKOH – TOKOH LINGKUNGAN DI INDONESIA
§  EMIL SALIM

http://1.bp.blogspot.com/-ZhL_Wxwjpnw/VBlvbdC_OBI/AAAAAAAAC50/8wQppVaLL0U/s1600/e0bd82955bcd6e6fade791b83debeedd.jpg
Gambar 1.1 Emil Salim
Emil Salim merupakan menteri pertama dalam daftar Menteri Lingkungan Hidup Indonesia. Tokoh kelahiran Lahat, Sumatera Selatan pada 8 Juni 1930 ini, selain menjadi Menteri Lingkungan Hidup Pertama di Indonesia juga menjadi Menteri Lingkungan Hidup terlama di Indonesia. Emil Salim yang lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat ini menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup selama tiga periode masa kabinet pemerintahan secara berturut-turut.
Pertama kali menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup pada masa kabinet Pembangunan III (1978 – 1983) yang saat itu dinamakan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH). Pada Kabinet Pembangunan IV (1983 – 1988) kembali menduduki jabatan Menteri Lingkungan Hidup. Demikian juga pada Kabinet Pembangunan V (1988 – 1993). Pada Kabinet Pembangunan IV dan V Menteri Lingkungan Hidup dinamakan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Meneg KLH).


§  SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

http://foto.tabloidpulsa.co.id/wp-content/uploads/2014/08/sby-1408593109k84ng.jpg
Gambar 1.2 Susilo Bambang Yudhoyo
UNEP menilai bahwa Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai Presiden RI telah berhasil menjalankan program pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup. Susilo Bambang Yudhoyono  juga merupakan Presiden negara berkembang yang pertama kali menyampaikan komitmen secara sukarela untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam sambutan yang disampaikan melalui pesan video, Susilo Bambang Yudhoyono memohon maaf tidak dapat hadir dalam acara penganugerahan penghargaan karena harus memimpin pertemuan Global Green Growth Institute (GGGI) di Seoul, Korea Selatan dalam kapasitas sebagai GGGI Assembly President dan Council Chair. 
Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa pada saat memimpin Indonesia, kebijakan pro environment merupakan salah satu pilar pembangunan bersama dengan pro growth, pro poor dan pro jobs. Langkah konkret pemerintah bagi pelestarian lingkungan hidup antara lain ditunjukan dengan adanya moratorium untuk melindungi hutan, perlindungan terumbu karang, dan komitmen sukarela untuk menurunkan emisi sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional. Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pentingnya peningkatan kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup global termasuk dalam merumuskan kesepakatan internasional mengenai perubahan iklim. Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Indonesia dalam menjalankan program-program di bidang lingkungan hidup. 
           
"Champions of the Earth" merupakan penghargaan utama yang diberikan PBB kepada tokoh-tokoh dunia yang berperan aktif dalam pelestarian lingkungan hidup. Untuk tahun 2014, penghargaan Champions of the Earth di bidang policy leadership juga diberikan kepada Presiden Palau Tommy Remengesau Jr. Untuk bidang lainnya, yaitu entrepreneurial vision diberikan kepada lembaga US Green Building Council, sedangkan di bidang science and innovation diberikan kepada Sir Robert Watson (pakar atmosfir). "Champions of the Earth" bidang inspiration and action diberikan kepada Boyan Slat (pendiri the ocean cleanup initiative) dan Fatima Jibrell (pendiri Adeso yang merupakan organisasi lingkungan hidup di Somalia).
§  TRI MUMPUNI WIYATNO ISKANDAR

http://photos.america.gov/galleries/amgov/30145/faces_entrep_summit/Ent_summit_wrap_2.jpg
Gambar 1.3 Tri Mumpuni Wiyatno Iskandar

Ia, yang biasa dipanggil Puni, menerangi desa dalam arti sebenarnya. Ia membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Sampai saat ini sudah puluhan lokasi diterangi dengan listrik berkat jasanya. Karena itu, meskipun telah ‘melistriki’ banyak tempat, Puni yang menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), lembaga swadaya yang dia dirikan pada 17 Agustus 1992, terus mengembangkan end use productivity.

§  AZHAR IDRIS

Pembawa Obor Olimpiade Cinta Lingkungan
Gambar 1.4 Azhar Idris
Azhar Idris, pemimpin komunitas dari Aceh ini mempunyai prakarsa untuk menanam kembali pohon bakau (mangrove) di daerah pesisir seluas 30 hektar di desa Lam Pulo Ujong, Aceh yang sebelumnya hancur-lebur diterjang tsunami pada Desember 2004. Ia kemudian mengajarkan masyarakat sekitar untuk menanam mangrove melalui program Green Coast, sebuah kerjasama dengan Wetlands International dan WWF-Indonesiayang memungkinkan pemulihan ekosistem pesisir dengan pendekatan holistik yang melibatkan tiga komponen, yakni scientific assessment, community-based economic empowerment and sustainability danresponsible coastal region management policy.
§  VALERINA DANIEL
http://statik.tempo.co/?id=80836&width=475
Gambar 1.5 Valerina Daniel
Mantan presenter TV yang sudah dikenal oleh khalayak luas ini, telah menjadi Duta Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia sejak 2005 hingga saat ini. Beberapa waktu yang lalu, Valerina ditunjuk sebagai humas untuk Panitia Nasional Konferensi Perubahan Iklim 2007 yang diadakan di Bali, Indonesia. Sebagai Duta Lingkungan, saat ini Valerina secara aktif mendukung dan terlibat dalam kampanye pelestarian lingkungan yang diadakan oleh KLH. Salah satu kontribusinya adalah dengan menyusun brosur COP 13 (13 Cara Oke Pelihara Bumi) yang didistribusikan secara nasional oleh KLH.
§  Agustinus Gusti ‘Nugie’ Nugroho
http://www.21cineplex.com/data/image/nugie-head.jpg
Gambar 1.6 Agustinus Gusti Nugroho
Agustinus Gusti Nugraha atau biasa disapa Nugie, memang sudah lama akrab dengan dunia lingkungan hidup. Ia aktif di berbagai organisasi lingkungan, dan menjadi Supporter Kehomatan WWF-Indonesia. Saat menjadi Kerabat WWF-Indonesia di tahun 1995, Nugie bahkan sempat memandu acara talkshow ’Bumiku Satu’selama tiga tahun, yang membahas masalah-masalah lingkungan di Indonesia. Lantaran peduli dengan kelestarian alam itulah, musisi ini hadir dalam acara pembukaan Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (United Nations Framework of Climate Change Conference/UNFCCC) 2007 di Bali.


§  NIRINA ZUBIR
http://www.jpnn.com/picture/normal/20140314_222140/222140_605074_nirina_zubir_dlm_fed.JPG
Gambar 1.7 Nirina Zubir

Nirina adalah salah satu dari segelintir artisserba bisa di Indonesia yang aktif mengkampanyekan penyelamatan lingkungan. Selain sebagai presenter, ia juga berprofesi sebagai pemain film dengan sejumlah penghargaan. Di tengah kesibukannya ini, Nirina tetap mau untuk bergabung menjadi Supporter Kehormatan WWF-Indonesia dan tetap setia mendukung kegiatan-kegiatan WWF-Indonesia ditanah air. Salah satu andil Nirina adalah dalam kegiatan WWF-Indonesia ‘One Step for Change’ yakni kampanye sadar lingkungan di tahun 2007. Ia juga menjadi juru bicara the British Council dan WWF-Indonesia pada ‘Asian Young Leaders Climate Forum’, sebuah jejaring untuk para pemuda dari berbagai latar belakang; dan membagi berbagai pengetahuan, pengalaman dan ide praktis untuk mengurangi dampak perubahan iklim pada acara Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (United NationsFramework of Climate Change Conference/UNFCCC) 2007 di Bali.
§  13034399641766441268PRIGI ARISANDI




Gambar 1.8 Prigi Arisandi
Tahun ini Aktivis lingkungan asal Jawa Timur, Prigi Arisandi, 11 April 2011 menerima  The Goldman Environmental bertempat di Oprah Theatre, San Francisco, Amerika Serika.
“Prigi Arisandi initiated a local movement to stop industrial pollution from flowing into his city’s river that provides drinking water to three million people.”, tulis website resmi The Goldman Environmental Prize. Prigi Arisandi selama ini dikenal sebagai aktifis lingkungan yang getol memperjuangkan kualitas air yang mengalir di Kali Surabaya. Dengan LSM Ecoton yang dibentuknya sejak kuliah, Prigi terus mengajak berbagai pihak untuk menaruh kepedulian terhadap kualitas air sungai yang menjadi bahan baku PDAM Surabaya yang dikonsumsi oleh 3 juta penduduk Surabaya. Prigi mendekati berbagai kalangan, mulai sesama aktifis lingkungan hingga pemerintah. Ia tidak segan-segan memperkarakan industri yang membandel membuang limbahnya ke Kali Surabaya. Bahkan Gubernur Jawa Timur pernah digugatnya karena dianggap lalai dalam menjaga mutu Kali Surabaya
§  YUYUN ISMAWATI
http://4.bp.blogspot.com/-pmMPXW-fMkc/U0zIiIrvaaI/AAAAAAAAAFg/81q0cIlzuSE/s1600/5no-burn-orgg.jpeg
Gambar 1.9 Yuyun Ismawati
Pada tahun 2009 Aktivis lingkungan dari Denpasar, Bali, Yuyun Ismawati, menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 2009, Yuyun, adalah salah satu fellow dari Program Leadership on Environment and Development (LEAD Programme) Indonesia. Yuyun Ismawati, memulai karirnya sebagai insinyur pemerintah yang bekerja dengan konsultan untuk merancang sistem suplai air wilayah pedesaan dan perkotaan. Merasa keterampilannya dimanfaatkan bukan untuk warga miskin yang paling membutuhkan pengelolaan sampah yang baik, Ismawati mengubah haluan karirnya. Sejak 1996, dibantu oleh jaringan LSM, ia membagi keahlian teknik lingkungannya untuk membantu warga miskin dalam merancang fasilitas pengelolaan sampah yang terkoordinasi dengan baik dengan prioritas utama kesehatan lingkungan dan manfaat ekonomi bagi warga setempat. Pada bulan Juni 2000, Ismawati mendirikan LSM-nya sendiri, Bali Fokus, untuk menyebarluaskan program pengelolaan lingkungan perkotaan berbasis masyarakat hingga mencapai taraf yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
§  YOSEPHA ALOMANG
1303440463491539051
Gambar 1.10 Yosepha Alomang
Yosepha Alomang atau Mama Yosepha menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 2001. Ia  adalah seorang perempuan tokoh Amungme, Papua. Dan terkenal karena perjuangannya membela hak-hak asasi manusia dan junga lingkungan hidup khususnya masyarakat di sekitar PT Freeport Indonesia. Pada 1991, Yosepha mengadakan aksi unjuk rasa selama tiga hari di bandar udara di Timika, dengan memasang api di landasan udara, sebagai tanda protes atas penolakan Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mendengarkan keprihatinan rakyat setempat dan perlakuan buruk yang berkelanjutan terhadap rakyat Papua.
perjuangannya melawan perusahaan itu tetap berlanjut. Pada akhir 2003, ketika sebuah lubang penambangan runtuh di tambang Grasberg milik Freeport dan menewaskan 9 orang buruh tambang, Yosepha kembali menyerukan agar Freepot menghentikan operasinya di Indonesia, karena dituduh telah menyebabkan kecelakaan itu serta kerusakan lingkungan hidup secara besar-besaran.



§  LOIR BOTOR DINGIT 
http://www.goldmanprize.org/wp-content/uploads/2015/02/1997_loir_orb.jpg
Gambar 1.11 Loir Botor Dingit
Loir Botor Dingit  menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 1997. Tak usah disangsikan, bagi dunia internasional maupun lembaga swadaya masyarakat, anak seorang kepala adat ini adalah seorang pahlawan. Julukan berbeda didapatkannya dari pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kalimantan Timur. Dengar saja komentar Kaspoel Basran, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kalimantan Timur, mengenai dirinya, “Selama ini ia hanya dikenal sebagai tokoh masyarakat yang sering melakukan perlawanan atas berbagai kebijakan pemerintah.”
Melalui situs Goldman Prize Loir Botor Dingit digambarkan sebagai seorang pencetak sejarah dalam perjuangan Masyarakat Adat Dayak Bentian. Dengan keuletan dan kegigihannya, Pak Dingit mempersatukan dan mengorganisir Masyarakat Adat Dayak hingga pada 1993 terbentuk satu kelompok yang bernama Sempekat Jato Rempangan (SJR) dan Loir Botor Dingir diangkat menjadi ketuanya. Ia bersama SJR mulai berjuang untuk mengembalikan ketenangan kehidupan masyarakat Bentian. Ketenangan kehidupan diartikan sebagai hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungannya, dengan kata lain selain pembela hak masyarakat adat, Pak Dingit adalah seorang pejuang lingkungan hidup. Seperti yang diucapkannya dan dikutip dalam situs tersebut, “Hutan dan Tanah Adat adalah gantungan hidup dan harapan untuk kehidupan manusia dimuka bumi. Oleh karena itu, kami sebagai masyarakat adat, akan selalu mempertahankannya sampai titik darah penghabisan dan memutih tulang”.

Referensi :


Semoga Bermanfaat ....