Senin, 20 April 2015

Tokoh Lingkungan

TOKOH – TOKOH LINGKUNGAN DI INDONESIA
§  EMIL SALIM

http://1.bp.blogspot.com/-ZhL_Wxwjpnw/VBlvbdC_OBI/AAAAAAAAC50/8wQppVaLL0U/s1600/e0bd82955bcd6e6fade791b83debeedd.jpg
Gambar 1.1 Emil Salim
Emil Salim merupakan menteri pertama dalam daftar Menteri Lingkungan Hidup Indonesia. Tokoh kelahiran Lahat, Sumatera Selatan pada 8 Juni 1930 ini, selain menjadi Menteri Lingkungan Hidup Pertama di Indonesia juga menjadi Menteri Lingkungan Hidup terlama di Indonesia. Emil Salim yang lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat ini menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup selama tiga periode masa kabinet pemerintahan secara berturut-turut.
Pertama kali menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup pada masa kabinet Pembangunan III (1978 – 1983) yang saat itu dinamakan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH). Pada Kabinet Pembangunan IV (1983 – 1988) kembali menduduki jabatan Menteri Lingkungan Hidup. Demikian juga pada Kabinet Pembangunan V (1988 – 1993). Pada Kabinet Pembangunan IV dan V Menteri Lingkungan Hidup dinamakan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Meneg KLH).


§  SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

http://foto.tabloidpulsa.co.id/wp-content/uploads/2014/08/sby-1408593109k84ng.jpg
Gambar 1.2 Susilo Bambang Yudhoyo
UNEP menilai bahwa Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai Presiden RI telah berhasil menjalankan program pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup. Susilo Bambang Yudhoyono  juga merupakan Presiden negara berkembang yang pertama kali menyampaikan komitmen secara sukarela untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam sambutan yang disampaikan melalui pesan video, Susilo Bambang Yudhoyono memohon maaf tidak dapat hadir dalam acara penganugerahan penghargaan karena harus memimpin pertemuan Global Green Growth Institute (GGGI) di Seoul, Korea Selatan dalam kapasitas sebagai GGGI Assembly President dan Council Chair. 
Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa pada saat memimpin Indonesia, kebijakan pro environment merupakan salah satu pilar pembangunan bersama dengan pro growth, pro poor dan pro jobs. Langkah konkret pemerintah bagi pelestarian lingkungan hidup antara lain ditunjukan dengan adanya moratorium untuk melindungi hutan, perlindungan terumbu karang, dan komitmen sukarela untuk menurunkan emisi sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional. Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pentingnya peningkatan kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup global termasuk dalam merumuskan kesepakatan internasional mengenai perubahan iklim. Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Indonesia dalam menjalankan program-program di bidang lingkungan hidup. 
           
"Champions of the Earth" merupakan penghargaan utama yang diberikan PBB kepada tokoh-tokoh dunia yang berperan aktif dalam pelestarian lingkungan hidup. Untuk tahun 2014, penghargaan Champions of the Earth di bidang policy leadership juga diberikan kepada Presiden Palau Tommy Remengesau Jr. Untuk bidang lainnya, yaitu entrepreneurial vision diberikan kepada lembaga US Green Building Council, sedangkan di bidang science and innovation diberikan kepada Sir Robert Watson (pakar atmosfir). "Champions of the Earth" bidang inspiration and action diberikan kepada Boyan Slat (pendiri the ocean cleanup initiative) dan Fatima Jibrell (pendiri Adeso yang merupakan organisasi lingkungan hidup di Somalia).
§  TRI MUMPUNI WIYATNO ISKANDAR

http://photos.america.gov/galleries/amgov/30145/faces_entrep_summit/Ent_summit_wrap_2.jpg
Gambar 1.3 Tri Mumpuni Wiyatno Iskandar

Ia, yang biasa dipanggil Puni, menerangi desa dalam arti sebenarnya. Ia membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Sampai saat ini sudah puluhan lokasi diterangi dengan listrik berkat jasanya. Karena itu, meskipun telah ‘melistriki’ banyak tempat, Puni yang menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), lembaga swadaya yang dia dirikan pada 17 Agustus 1992, terus mengembangkan end use productivity.

§  AZHAR IDRIS

Pembawa Obor Olimpiade Cinta Lingkungan
Gambar 1.4 Azhar Idris
Azhar Idris, pemimpin komunitas dari Aceh ini mempunyai prakarsa untuk menanam kembali pohon bakau (mangrove) di daerah pesisir seluas 30 hektar di desa Lam Pulo Ujong, Aceh yang sebelumnya hancur-lebur diterjang tsunami pada Desember 2004. Ia kemudian mengajarkan masyarakat sekitar untuk menanam mangrove melalui program Green Coast, sebuah kerjasama dengan Wetlands International dan WWF-Indonesiayang memungkinkan pemulihan ekosistem pesisir dengan pendekatan holistik yang melibatkan tiga komponen, yakni scientific assessment, community-based economic empowerment and sustainability danresponsible coastal region management policy.
§  VALERINA DANIEL
http://statik.tempo.co/?id=80836&width=475
Gambar 1.5 Valerina Daniel
Mantan presenter TV yang sudah dikenal oleh khalayak luas ini, telah menjadi Duta Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia sejak 2005 hingga saat ini. Beberapa waktu yang lalu, Valerina ditunjuk sebagai humas untuk Panitia Nasional Konferensi Perubahan Iklim 2007 yang diadakan di Bali, Indonesia. Sebagai Duta Lingkungan, saat ini Valerina secara aktif mendukung dan terlibat dalam kampanye pelestarian lingkungan yang diadakan oleh KLH. Salah satu kontribusinya adalah dengan menyusun brosur COP 13 (13 Cara Oke Pelihara Bumi) yang didistribusikan secara nasional oleh KLH.
§  Agustinus Gusti ‘Nugie’ Nugroho
http://www.21cineplex.com/data/image/nugie-head.jpg
Gambar 1.6 Agustinus Gusti Nugroho
Agustinus Gusti Nugraha atau biasa disapa Nugie, memang sudah lama akrab dengan dunia lingkungan hidup. Ia aktif di berbagai organisasi lingkungan, dan menjadi Supporter Kehomatan WWF-Indonesia. Saat menjadi Kerabat WWF-Indonesia di tahun 1995, Nugie bahkan sempat memandu acara talkshow ’Bumiku Satu’selama tiga tahun, yang membahas masalah-masalah lingkungan di Indonesia. Lantaran peduli dengan kelestarian alam itulah, musisi ini hadir dalam acara pembukaan Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (United Nations Framework of Climate Change Conference/UNFCCC) 2007 di Bali.


§  NIRINA ZUBIR
http://www.jpnn.com/picture/normal/20140314_222140/222140_605074_nirina_zubir_dlm_fed.JPG
Gambar 1.7 Nirina Zubir

Nirina adalah salah satu dari segelintir artisserba bisa di Indonesia yang aktif mengkampanyekan penyelamatan lingkungan. Selain sebagai presenter, ia juga berprofesi sebagai pemain film dengan sejumlah penghargaan. Di tengah kesibukannya ini, Nirina tetap mau untuk bergabung menjadi Supporter Kehormatan WWF-Indonesia dan tetap setia mendukung kegiatan-kegiatan WWF-Indonesia ditanah air. Salah satu andil Nirina adalah dalam kegiatan WWF-Indonesia ‘One Step for Change’ yakni kampanye sadar lingkungan di tahun 2007. Ia juga menjadi juru bicara the British Council dan WWF-Indonesia pada ‘Asian Young Leaders Climate Forum’, sebuah jejaring untuk para pemuda dari berbagai latar belakang; dan membagi berbagai pengetahuan, pengalaman dan ide praktis untuk mengurangi dampak perubahan iklim pada acara Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (United NationsFramework of Climate Change Conference/UNFCCC) 2007 di Bali.
§  13034399641766441268PRIGI ARISANDI




Gambar 1.8 Prigi Arisandi
Tahun ini Aktivis lingkungan asal Jawa Timur, Prigi Arisandi, 11 April 2011 menerima  The Goldman Environmental bertempat di Oprah Theatre, San Francisco, Amerika Serika.
“Prigi Arisandi initiated a local movement to stop industrial pollution from flowing into his city’s river that provides drinking water to three million people.”, tulis website resmi The Goldman Environmental Prize. Prigi Arisandi selama ini dikenal sebagai aktifis lingkungan yang getol memperjuangkan kualitas air yang mengalir di Kali Surabaya. Dengan LSM Ecoton yang dibentuknya sejak kuliah, Prigi terus mengajak berbagai pihak untuk menaruh kepedulian terhadap kualitas air sungai yang menjadi bahan baku PDAM Surabaya yang dikonsumsi oleh 3 juta penduduk Surabaya. Prigi mendekati berbagai kalangan, mulai sesama aktifis lingkungan hingga pemerintah. Ia tidak segan-segan memperkarakan industri yang membandel membuang limbahnya ke Kali Surabaya. Bahkan Gubernur Jawa Timur pernah digugatnya karena dianggap lalai dalam menjaga mutu Kali Surabaya
§  YUYUN ISMAWATI
http://4.bp.blogspot.com/-pmMPXW-fMkc/U0zIiIrvaaI/AAAAAAAAAFg/81q0cIlzuSE/s1600/5no-burn-orgg.jpeg
Gambar 1.9 Yuyun Ismawati
Pada tahun 2009 Aktivis lingkungan dari Denpasar, Bali, Yuyun Ismawati, menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 2009, Yuyun, adalah salah satu fellow dari Program Leadership on Environment and Development (LEAD Programme) Indonesia. Yuyun Ismawati, memulai karirnya sebagai insinyur pemerintah yang bekerja dengan konsultan untuk merancang sistem suplai air wilayah pedesaan dan perkotaan. Merasa keterampilannya dimanfaatkan bukan untuk warga miskin yang paling membutuhkan pengelolaan sampah yang baik, Ismawati mengubah haluan karirnya. Sejak 1996, dibantu oleh jaringan LSM, ia membagi keahlian teknik lingkungannya untuk membantu warga miskin dalam merancang fasilitas pengelolaan sampah yang terkoordinasi dengan baik dengan prioritas utama kesehatan lingkungan dan manfaat ekonomi bagi warga setempat. Pada bulan Juni 2000, Ismawati mendirikan LSM-nya sendiri, Bali Fokus, untuk menyebarluaskan program pengelolaan lingkungan perkotaan berbasis masyarakat hingga mencapai taraf yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.
§  YOSEPHA ALOMANG
1303440463491539051
Gambar 1.10 Yosepha Alomang
Yosepha Alomang atau Mama Yosepha menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 2001. Ia  adalah seorang perempuan tokoh Amungme, Papua. Dan terkenal karena perjuangannya membela hak-hak asasi manusia dan junga lingkungan hidup khususnya masyarakat di sekitar PT Freeport Indonesia. Pada 1991, Yosepha mengadakan aksi unjuk rasa selama tiga hari di bandar udara di Timika, dengan memasang api di landasan udara, sebagai tanda protes atas penolakan Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mendengarkan keprihatinan rakyat setempat dan perlakuan buruk yang berkelanjutan terhadap rakyat Papua.
perjuangannya melawan perusahaan itu tetap berlanjut. Pada akhir 2003, ketika sebuah lubang penambangan runtuh di tambang Grasberg milik Freeport dan menewaskan 9 orang buruh tambang, Yosepha kembali menyerukan agar Freepot menghentikan operasinya di Indonesia, karena dituduh telah menyebabkan kecelakaan itu serta kerusakan lingkungan hidup secara besar-besaran.



§  LOIR BOTOR DINGIT 
http://www.goldmanprize.org/wp-content/uploads/2015/02/1997_loir_orb.jpg
Gambar 1.11 Loir Botor Dingit
Loir Botor Dingit  menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 1997. Tak usah disangsikan, bagi dunia internasional maupun lembaga swadaya masyarakat, anak seorang kepala adat ini adalah seorang pahlawan. Julukan berbeda didapatkannya dari pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kalimantan Timur. Dengar saja komentar Kaspoel Basran, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kalimantan Timur, mengenai dirinya, “Selama ini ia hanya dikenal sebagai tokoh masyarakat yang sering melakukan perlawanan atas berbagai kebijakan pemerintah.”
Melalui situs Goldman Prize Loir Botor Dingit digambarkan sebagai seorang pencetak sejarah dalam perjuangan Masyarakat Adat Dayak Bentian. Dengan keuletan dan kegigihannya, Pak Dingit mempersatukan dan mengorganisir Masyarakat Adat Dayak hingga pada 1993 terbentuk satu kelompok yang bernama Sempekat Jato Rempangan (SJR) dan Loir Botor Dingir diangkat menjadi ketuanya. Ia bersama SJR mulai berjuang untuk mengembalikan ketenangan kehidupan masyarakat Bentian. Ketenangan kehidupan diartikan sebagai hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungannya, dengan kata lain selain pembela hak masyarakat adat, Pak Dingit adalah seorang pejuang lingkungan hidup. Seperti yang diucapkannya dan dikutip dalam situs tersebut, “Hutan dan Tanah Adat adalah gantungan hidup dan harapan untuk kehidupan manusia dimuka bumi. Oleh karena itu, kami sebagai masyarakat adat, akan selalu mempertahankannya sampai titik darah penghabisan dan memutih tulang”.

Referensi :


Semoga Bermanfaat ....

Jumat, 20 Februari 2015

Prospek Kerja Teknik Lingkungan

 Apa saja Prospek Kerja Teknik Lingkungan ?

            Anda tahu kemana prospek kerja Sarjana Teknik Lingkungan (TL)? jika anda masih belum tahu banyak tentang kemana lulusan Teknik Lingkungan nantinya, saya akan mengupas informasi sesuai dengan apa yang saya ketahui selagi menjadi mahasiswa tingkat akhir di tahun 2013.
Di Indonesia banyak perguruan tinggi negeri yang menyediakan program jurusan Teknik Lingkungan. Berikut beberapa jurusan teknik lingkungan di perguruan tinggi favorit Indonesia :






          
          Dari keempat PTN favorit diatas juga tidak menutup kemungkinan dari Universitas lain juga memiliki kesempatan yang sama, dalam menciptakan peluang bagi sarjana yang lulus untuk mencari pekerjaan. Tapi faktanya tidak dapat dipungkiri, bahwa lulusan PTN favorit lebih didahulukan untuk mendapatkan pekerjaan dibanding lulusan dari PTN biasa. Didasarkan pada ikatan alumni yang sangat kuat, juga PTN favorit sudah memiliki level yang benar-benar diakui dan telah teruji dilapangan. 

           Jaringan atau networking yang dibangun sejak berada dibangku perkuliahan merupakan modal awal untuk dimanfaatkan ketika lulus nanti. Tapi ketika kita berada di Universitas selain keempat diatas, kita masih punya peluang yang sangat besar juga, asalkan kita memang meningkatkan diri, mengembangkan diri dalam hal practice dan soft skill. Ingat bahwa manusia memiliki peluang yang sama untuk sukses, yang membedakan adalah apakah manusia itu mau merubah velue dalam dirinya yang membuat ia berbeda dengan manusia lainnya, sehingga ia pantas terpilih, pantas menjadi orang sukses dikemudian hari.

       Teknik Lingkungan merupakan jurusan yang sangat prospektif sekali di Indonesia, kenapa demikian? Indonesia saat ini sedang membangun yang bertemakan ramah lingkungan, oleh sebab itu peran sarjana teknik lingkungan sangat dibutuhkan sekali. Nih, saya tampilkan beberapa pekerjaan yang dituju oleh para sarjana teknik lingkungan :
  1. Konsultan Lingkungan
  2. Kementrian Lingkungan Hidup, Pejabat LH tingkat Provinsi dan Kabupaten
  3. Pertambangan
  4. Perminyakan
  5. Seluruh PT. yang eksploitasi energi
  6. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  7. Pembangunan TPS dan TPA
  8. Menggarap beberapa proyek2 penting, level nasional, provinsi, dan kabupaten
  9. Perusahaan konstruksi
  10. Pengawas kondisi lignkungan air, udara, darat
  11. Pembangunan bangunan air, seperti saluran irigasi, DAM, dan lainnya
  12. Surveyor Developing
  13. Ahli pakar Lingkungan di suatu perusahaan makanan, atau produk kebutuhan manusia
  14. Dosen
  15. Greenpreneurship
  16. dan masih banyak lagi pekerjaan yang membutuhkan tenaga teknik lingkungan

          Nah, kesimpulannya, salah besar apabila ada yang mengira bahwa jurusan teknik lingkungan lebih banyak mempelajari biologi. Pada kenyataannya, Fisika dan Matematika berperan 45% dari seluruh materi yang diajarkan. Namun, kreativitas tetap dituntut disini, bagaimana caranya mendesain suatu unit, alat atau sistem untuk karateristik daerah dan limbah tertentu agar tidak membahayakan lingkungan dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas. Harapannya, lulusan teknik lingkungan dapat menciptakan keseimbangan antara produksi barang kebutuhan manusia yang bernilai optimal, dan limbah yang tidak akan mebahayakan lingkungan dan tidak mengancam keselamatan manusia.Mahasiswa teknik lingkungan belajar untuk memperhatikan sesuatu yang justru orang lain abaikan. Karena sesungguhnya apa yang terabaikan bisa jadi adalah hal yang patut untuk diperhatikan, seperti limbah.
           Banyak perusahaan di Indonesia yang sangat membutuhkan tenaga sarjana teknik lingkungan. Mulai saat ini, buat teman-teman SMA yang masih binggung mau ambil jurusan apa, jurusan teknik lingkungan sudah sedikit saya jabarkan, Saya senang bisa membantu berbagi seperti ini, semoga dapat menjadi pertimbangan selanjutnya buat kalian.

           Semoga pembaca semakin paham dan mengerti seperti apa itu jurusan teknik lingkungan, terutama untuk adik-adik SMA yang berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ingat, jangan sampai salah pengertian tentang jurusan ini ya! Semoga bermanfaat :)


Untuk lebih jelas silahkan lihat video dibawah ini : 


Tunggu postingan selanjutnya .... 

Referensi informasi tambahan tentang teknik lingkungan:
[http://goodpriy.blogspot.com/2013/04/prospek-kerja-teknik-lingkungan-di.html]
[http://ghozifaiz.blogspot.com/2012/02/peluang-kerja-teknik-lingkungan.html]



NB : Posting ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

Salah Satu Jurusan Terbaik di Indonesia

Apa itu Teknik Lingkungan ?


   
     
           Apa sih jurusan teknik lingkungan? Kok banyak ceweknya sih? Mirip sama jurusan kesehatan masyarakat ya? Banyak biologinya?

         Teknik Lingkungan adalah bidang keilmuan yang MEMPELAJARI TINDAKAN KURATIF DAN PREVENTIF UNTUK MENYELAMATKAN LINGKUNGAN HIDUP berupa air, tanah, udara dan kesehatan lingkungan melalui pendekatan rekayasa teknik. Tugas seorang insinyur Teknik Lingkungan tentunya menyederhanakan permasalahan yang ada dan menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.Teknik lingkungan pada awalnya bernama ‘Teknik Penyehatan’, lalu berganti nama menjadi Teknik Lingkungan. Institusi yang pertama kali mengadakan jurusan teknik lingkungan di kampusnya adalah ITB. Makanya ITB disebut-sebut punya jurusan teknik lingkungan terbaik se-Indonesia. Tapi tidak hanya itu, ada juga STTL (Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan) di Jogja, adalah sekolah tinggi ilmu teknik lingkungan pertama di Indonesia. Lalu ada ITS, UNDIP, UI, Bakrie, Universitas Pasundan, UII Jogja, UPN Jogja, dan lain-lain. Ada juga Ilmu dan Teknologi Lingkungan di UNAIR, silabusnya tidak jauh berbeda dengan Teknik Lingkungan dan 60% kurikulumnya disesuaikan dengan silabus jurusan teknik lingkungan se-Indonesia. Namun jurusan ini berada di bawah departemen Biologi.
          Pada tanggal 10 Oktober 1962, lahirlah Departemen Teknik Penyehatan ITB di bawah naungan Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan. Sebagai yang pertama di Indonesia, lahirnya Departemen Teknik Penyehatan ITB tahun 1962 ini merupakan tonggak resmi berdirinya pendidikan tinggi Teknik Lingkungan (TL) pertama di Indonesia.Tahun 1983, ITS membuka program studi Teknik Penyehatan Strata-1 lalu dikembangkan menjadi Jurusan Teknik Lingkungan yang diresmikan oleh Dirjen DIKTI tahun 1996. Pada tanggal 5 Juni 1985 didirikanlah Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan “Yayasan Lingkungan Hidup” disingkat STTL “YLH” berkedudukan di Yogyakarta yang merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mengelola kegiatan pembelajaran untuk Program Studi Teknik Lingkungan. Adalah Ir. KRT Tjokrokusumo (Alm.) yang berinisiatif untuk mendirikan perguruan Teknik Lingkungan pertama kali di Indonesia melalui Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta.Selanjutnya pada tahun ajaran 1996/1997 Universitas Andalas membuka Program Studi Teknik Lingkungan yang pada awalnya berada di bawah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unand, yang mulai diresmikan pembukaannya melalui Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 454/DIKTI/Kep./1996 tanggal 9 September 1996. Pada tahun ajaran 1996/1997, mulai menerima mahasiswa baru pertama kali sebanyak 25 orang melalui penyeleksian dari Jurusan Teknik Sipil. Mulai tahun akademik 1997 menerima mahasiswa melalui jalur UMPTN dan PMDK sebanyak 40 orang per tahun dengan jenjang pendidikan S1.
           Saat ini ada beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, antara lain: Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Riau, Universitas Mulawarman,Universitas Sumatera Utara dan UNMUL Samarinda.
          Sedangkan perguruan tinggi swasta di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, adalah:
1.     Universitas Islam Indonesia
2.     Universitas Islam Sultan Agung / UNISSULA
3.     Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta(STTL YLH)
4.     Universitas Winaya Mukti(dulu ATPU/STTPU)
5.     Institut Teknologi Nasional Bandung
6.     Institut Teknologi Nasional Malang
7.     ITA (Institut Teknologi Adityawarman) (sekarang Universitas Kebangsaan)
8.     Universitas Pasundan
9.     Universitas Trisakti
10. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta;
11. Universitas Batanghari JAMBI.
12. Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang
13. Universitas Bakrie, Jakarta 
14. Universitas Airlangga
15.Universitas Sumatera Utara
           Teknik Lingkungan sebenarnya relatif baru di bidang keprofesian, namun dengan sejarah terbentuknya yang cukup panjang. Gelar, atau titel "Insinyur Lingkungan" atau "Sarjana Teknik Lingkungan" sebenarnya tidak pernah ada hingga tahun 1960 di US, ketika saat itu beberapa program akademik di bidang teknik (engineering) dan kesehatan masyarakat (public health) mencoba untuk berekspansi ruang lingkup studi mereka, dengan tujuan mendapatkan titel yang lebih spesifik menyesuaikan dengan program studi, pelajaran dan material yang ada. Diharapkan perbedaan antara Insinyur Lingkungan (Environmental Engineer) dengan Insinyur Kesehatan Masyarakat (Public Health Expert) serta dengan cabang teknik lain dapat menjadi jelas.
            Bagaimanapun juga, teknik lingkungan tidak dapat dipisahkan dari akar sejarahnya, ketika sebenarnya akar dari teknik lingkungan itu melibatkan banyak bidang keilmuan yang lain, sebut saja, teknik sipil, kesehatan masyarakat, ekologi, kimia, serta biologi, geologi dan teknik mekanik, 3 terakhir yang disebut dalam beberapa hal keteknik lingkungan dapat dimasukkan. Di US, meteorologi dikenal juga sebagai salah satu faktor akar dari teknik lingkungan. Walaupun demikian, teknik sipil dan teknik kimia secara luas diakui sebagai unsur pembentuk teknik lingkungan.
            Jika diperhatikan di beberapa negara, seperti US, negara-negara Eropa, seringkali teknik lingkungan terletak di bawah bagian teknik sipil, yang mana materi perkuliahannya adalah kombinasi bidang sipil yang bergerak di bidang lingkungan. Jepang, Taiwan atau Malaysia, adalah contoh negara yang seringkali teknik lingkungan berada di bawah bidang teknik kimia. Ini terkait dengan beberapa aspek dalam teknik lingkungan yang juga mempelajari reaksi-reaksi kimia, struktur, proses, kimia lingkungan serta berkaitan dengan kimia air.
             Di Indonesia, ambil contoh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Jurusan Teknik Lingkungan berada di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Walaupun materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil, namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perenanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan, selain juga karena faktor adanya Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga.
            Jurusan Teknik Lingkungan sendiri kini berada di bawah Fakultas Teknik, di beberapa institusi jurusan ini diletakkan dibawah departemen Teknik Sipil dan Perencanaan, jadi jurusan teknik lingkungan memang berkaitan erat dengan jurusan teknik sipil (terutama dalam teknik peracangan fasilitas, seperti ilmu ukur tanah, perhitungan beban beton, mekanika fluida, dsb), dan jurusan teknik planologi (terutama dalam teknik perancangan fasilitas kota, seperti pengaturan tata letak fasilitas kota, peta administrasi daerah, data statistik dan kependudukan, peraturan perancangan fasilitas kota dari Kementrian PU, dsb). Kadang jurusan teknik lingkungan juga berkaitan dengan jurusan teknik kimia (dalam hal pengolahan limbah, seperti pengomposan, alat pengelolaan dan pengolahan sampah atau limbah) Pada dasarnya, ilmu-ilmu yang dipelajari di jurusan teknik lingkungan sangat berkaitan erat dengan kesehatan. Singkatnya, di teknik lingkungan, mahasiswa akan belajar bagaimana caranya untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan lingkungan dengan pendekatan teknik. Jadi, ibaratnya ilmu-ilmu jurusan teknik lingkungan ini adalah ‘perisai’ bagi kesehatan masyarakat, sedangkan ilmu-ilmu jurusan kedokteran/keperawatan adalah ‘obat’ bagi kesehatan masyarakat. Serunya, hampir semua industri membutuhkan ilmu teknik lingkungan, apalagi sekarang peraturan perundang-undangan tentang lingkungan semakin diperketat. Bahkan institusi pemerintahan pun banyak membutuhkan lulusan teknik lingkungan. Nah, apa saja yang bakal dipelajari oleh mahasiswa teknik lingkungan? Berikut ini infonya : 

1. Belajar Pencegahan Produksi Limbah

             Limbah diproduksi dari kegiatan produksi, seperti sisa-sisa bahan bakar, sisa bahan baku, dan hasil produksi yang gagal. Di teknik lingkungan, dipelajari bagaimana caranya meminimisasi produksi limbah dan memaksimalkan kualitas produk. Caranya, mulai dari pembuatan chart atau diagram alir tentang kegiatan dan bahan apa saja yang digunakan dalam proses produksi, beserta jumlah dan dampaknya bagi proses produksi dan lingkungan. Dari diagram itu dianalisa aspek apa yang dapat dirubah agar produksi limbah berkurang. Bisa juga dengan menganalisis limbah apa saja yang masih bisa dijadikan bahan baku produksi, sehingga jumlah limbah berkurang.

2. Belajar Pengelolaan Limbah
           
              Limbah yang dihasilkan, tidak bisa langsung dibuang begitu saja. Limbah harus dikelola dengan baik. Dikelola disini maksudnya, diletakkan di wadah yang sesuai (dengan karateristik bak yang aman dan tidak akan rusak dan merusak lingkungan bila dituangkan limbah ke dalamnya), peletakan wadah harus ditempat yang sesuai (maksudnya tidak akan mengganggu jalannya proses produksi), pengangkutan dan pengaliran limbah harus sesuai dan tepat (maksudnya dialirkan dengan media yang baik dan tidak mudah rusak jika kontak dengan limbah korosif), manajemen pengelolaan limbah harus baik (meliputi pada jam berapa limbah dikelola, berapa jumlah pekerja, dsb). Pengelolaan limbah hanya sebatas waktu dimana saat limbah selesai diproduksi sampai waktu dimana saat limbah harus diolah, dan waktu dimana saat limbah harus dibuang.

3. Belajar Proses Pengolahan Limbah

             Sampah ada untuk dibuang. Eitts, buat mahasiswa teknik lingkungan itu adalah pemikiran yang sangat kuno. Sebelum dibuang, limbah atau sampah harus diolah terlebih dahulu. Terutama sampah dan limbah hasil produksi suatu industri. Kenapa diutamakan dari industri? Umumnya limbah industri lebih berbahaya daripada limbah domestik (rumahan) yang umumnya hanya sampah sisa sayur, bungkus makanan, dan kotoran manusia. Limbah industri berbahaya karena kandungannya yang memiliki nilai resiko tinggi apabila dibuang langsung ke lingkungan. Misalnya, limbah dari industri pembuatan batu baterai mengandung bahan kimia beracun (asam sulfat), kalau dibuang langsung ke sungai dampaknya bisa membahayakan komposisi didalamnya, seperti kualitas air. Apabila airnya digunakan sebagai sumber irigasi, bisa membahayakan kualitas tanaman dan tanah yang terkena aliran air tersebut. Seperti pada kasus Minamata di Jepang, karena air sungai yang terkontaminasi Raksa. Coba saja di googling.
Di bagian ini, mahasiswa akan belajar banyaaaak sekali alat-alat yang biasa digunakan oleh industri baik dalam maupun luar negeri untuk mengolah limbah sesuai dengan karateristik limbah yang dihasilkan. Tidak hanya itu, kita juga akan belajar bagaimana mendesain alat dan unit pengolahan limbah tersebut, untuk menghasilkan limbah yang aman dibuang ke sungai.

4. Belajar Mengolah Air
             
              Mungkin teman-teman pernah mengetahui tentang sistem pengolahan air sederhana yang menggunakan ijuk dan krikil? Nah, di jurusan teknik lingkungan hal itu akan dipelajari lebih lanjut. Air yang kita konsumsi sehari-hari dari kemasan botolan atau PDAM pasti telah melalui proses pengolahan yang paaaaanjang. Sumber air apa yang akan dipilih pun dipertimbangkan, mulai dari kandungan Fe, Mg, Mn, Ca, dsb di dalam air tersebut, kandungan oksigen terlarut, kandungan patogen didalamnya, kekeruhan air, kesadahan air, hingga kandungan garam dalam air. Semuanya diteliti hingga didapat angka-angka yang kongkrit. Umumnya sumber air yang dipilih adalah air tawar, seperti air sungai. Kenapa? Karena air tawar lebih mudah untuk diolah dan kadar garamnya sangat rendah.
               Nah, setelah dipilih sumber air yang tepat, mulailah proses mendesain bangunan pengolahan air. Eits, apa itu? Bagi teman-teman yang ingin bekerja di PDAM ilmu ini sangat penting lho. Bangunan pengolah air adalah sebuah bangunan dalam satu komplek, dimana terdapat unit dan alat untuk mengolah air dari air yang tidak layak minum, menjadi air yang layak minum, atau minimal dapat dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.
Ada banyak unit yang dipelajari, misalnya seperti unit penyaringan, koagulasi (pembubuhan aluminium sulfat untuk mengikat koloid atau partikel kecil), flokulasi (pengadukan air untuk mengoptimalkan pengikatan koloid), sedimentasi (pengendapan partikel koloid), filtrasi (penyaringan air dengan pasir dan kerikil), aerasi (penambahan oksigen ke dalam air dan pengurangan kandungan Fe), desinfeksi (pemberian desinfeksi untuk membunuh patogen).
Sebenarnya unit-unit ini juga ada beberapa di rumah sakit dan hotel. Namun unit yang ada dalam ukuran yang kecil dan portable karena kebutuhan airnya yang lebih sedikit dibandingkan PDAM yang harus mengolah air untuk dikonsumsi jutaan orang.
Setelah air bersih selesai diolah, air-air tersebut kemudian dialirkan sampai ke rumah warga. Nah, ini juga butuh ilmu khusus, namanya Sistem Penyediaan Air Minum. Berapa panjang pipa yang dibutuhkan, berapa jumlah belokan yang ada, berapa jumlah rumah yang butuh pelayanan, berapa debit air setiap harinya, berapa diameter pipa yang dibutuhkan, berapa jumlah sambungan pipa yang dibutuhkan, hingga berapa uang yang dikeluarkan, semua dihitung serinci-rincinga bahkan perlu dibuat skenario pengalirannya dengan software khusus.

5. Belajar Merancang TPA
                
               Eh, TPA? Tempat Pembuangan Akhir? Yup, nama yang tidak asing didengar mungkin adalah ‘Bantar Gebang’, sebuah TPA maha besar yang ada di bilangan kota Bekasi. Mahasiswa teknik lingkungan harus belajar untuk membuat TPA. Tempat pembuangan sampah tidak boleh sembarangan loh, harus baik, benar, dan tidak membahayakan lingkungan. Banyak metode-metode khusus yang dipelajari dalam perancangan TPA. Misalnya, seperti di Amerika, sampah ditimbun dalam tanah yang telah dilapisi lapisan waterproof, lalu tanah timbunan ditanami rumput atau tanaman lain hingga menjadi bukit. Bukit ini bisa menjadi sarana rekreasi edukatif. TPA semacam inilah yang sebenarnya diharapkan oleh pemerintah untuk diwujudkan.
              Di TPA sendiri juga ada pengolahan dan pengelolaannya. Sampah-sampah yang telah dihasilkan dikelola, dipilah, dan dicacah. Setelah itu diolah dengan treatmentkhusus sesuai dengan karateristik sampah. Misalnya, sampah organik bisa diolah agar dihasilkan gas metana. Gas metana ini kemudian bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar atau bahan kompor gas. Bisa juga pengolahan sampah menjadi pupuk. Pupuk bisa dijual kembali ke masyarakat. Artinya, sampah tidak terus menumpuk tetapi juga bisa dimanfaatkan kembali.
Dalam perancangan TPA juga diperhitungkan lho, lama waktu penguraian sampah. Jadi, desain pengelolaan dan pengolahannya juga diperhitungkan.

6. Belajar Merancang Sistem Plumbing

              Plumbing, apaan tuh? Sistem plumbing secara umum adalah sistem perpipaan. Dalam sistem itu meliputi reservoir (tandon air), pompa, pipa, watercloseturinoir,lavatory (wastafel), faucet (kran air), showerfloor drain (saluran air buangan di kamar mandi), hingga septic tank. Utilitas semacam itu tidak sembarangan didesain loh. Perlu perhitungan dan perancangan yang baik, mulai dari berapa jumlah air yang dibutuhkan dalam suatu rumah atau gedung tersebut, berapa ukuran tandon yang dibutuhkan, berapa panjang dan diameter pipa yang dibutuhkan, berapa daya pompa, berapa banyak water closeturinoir, wastafel, faucet yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan, hingga berapa ukuran septic tank berdasarkan rentang waktu pengurasan dan kebutuhan.
              Belajar sistem plumbing tidak hanya itu, dalam sistem ini juga dipelajari bagaimana mengalirkan air kotor yang berasal dari kamar mandi. Misalnya, air kotor yang mengalir dari water closet dan urinoir harus dialirkan ke septic tank karena buangannya berupa black water (air yang tidak bisa digunakan lagi), sedangkan air kotor yang mengalir dari floor drain harus dialirkan ke drainase (got) karena buangannya berupa grey water (ada kemungkinan bisa diolah dan digunakan lagi).

7. Belajar Merancang Sistem Drainase

              Drainase adalah bahasa kerennya saluran air, atau biasan kita sebut ‘got’. Drainase dirancang untuk mengalirkan air hujan, jadi seharusnya memang tidak boleh membuang sampah ke drainase, akibatnya malah banjir. Padahal drainase dibuat untuk menghindari banjir dengan cara menjadi media atau wadah mengalirkan air hujan yang jatuh ke badan jalan atau permukaan tanah.
Perancangan drainase didasarkan besarnya curah hujan pada daerah tersebut, luas area yang dilayani, dan tata guna lahan area tersebut. jadi, sebenarnya ukuran, panjang, dan dimensi drainase tidak dirancang sembarang loh.


8. Belajar Hukum Lingkungan

               Kata siapa pelajaran hukum cuma dipelajari oleh mahasiswa jurusan hukum? Mahasiswa teknik lingkungan juga belajar hukum lho, khususnya hukum lingkungan. Indonesia, melalui Departemen Lingkungan Hidup mengeluarkan undang-undang tentang lingkungan, batasan pembuangan limbah, dan standar baku mutu limbah yang bisa dibuang langsung ke lingkungan.

9. Belajar Sistem Manajemen Keselaman, Kesehatan Kerja (SMK3)

              Ini juga sebenarnya dipelajari di jurusan kesehatan masyarakat loh, dan mahasiswa teknik lingkungan juga mempelajarinya. Makannya dalam dunia pekerjaan lulusan teknik lingkungan seringkali masuk ke bagian HSE (Health, Safety, and Environment). SMK3 adalah sistem yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam kerja dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan. Karena tahu tidak, dampaknya bila seorang pekerja mengalami kecelakaan dalam kerja akibat kelalaian dan kecerobohan, bukan hanya uang yang harus dikeluarkan si perusahaan untuk membiayai, namun juga dampak kekurangan tenaga kerja (apalagi kalau si korban memegang peran penting), kerusakan jaringan komunikasi antar tenaga kerja, terhambatnya waktu produksi, dan berbagai dampak jangka panjang lainnya yang merugikan pihak korban dan perusahaan.
             Teman-teman pernah melihat pekerja kontraktor memakai topi lapangan dan sepatu lapangan? Nah itu adalah salah satu bagian dari prosedur SMK3. Lambang SMK3 sendiri adalah tanda “+” dan lambang gerigi berwarna hijau. Ada yang pernah melihat? Itulah yang dipelajari ketika menjadi mahasiswa teknik lingkungan. 
              Penjabaran diatas adalah gambaran umumnya saja. Sedangkan detail pelajaran apa saja yang dipelajari oleh mahasiswa teknik lingkungan, setiap universitas memiliki kurikulumnya masing-masing, namun pada dasarnya semuanya sama. Oh ya, di jurusan teknik lingkungan, tidak hanya pelajaran dasar Fisika dan Matematika saja yang berperan penting, namun juga Geografi, Kimia, Biologi, Sosiologi, dan Ekonomi. Walau semuanya tidak dipejari secara mendetail, namun beberapa potongan materi tersebut bisa saja nyempil di salah satu mata kuliah jurusan teknik lingkungan.

Untuk lebih Jelasnya, dapat dilihat pada video dibawah ini : 





 Tunggu postingan selanjutnya :) .....

Referensi :  [http://Akbarsyahid11@gmail.com/2012/ITB]

                  http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_lingkungan


NB : Tugas ini dibuat untuk memenuhi Tugas kuliah